Pergantian televisi dari Tokyo MX ke Fuji TV dalam penayangan Kimetsu no Yaiba season 2 yang dijadwakan untuk dirilis pada akhir tahun 2021, membuat penggemar khawatir akan penyensoran pada cerita aslinya. Mengingat cerita pada season 2 yang diberi judul Yuukaku-hen akan mengacu pada prostitusi dan hal ini menjadi sesuatu yang tidak dapat diterima di Fuji TV.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa Fuji TV memang tertarik untuk mendapatkan hak penayangan Kimetsu no Yaiba karena season pertama telah ditayangkan di Tokyo MX. Pada Oktober 2020, Fuji TV juga menayangkan anime ini di blok “Saturday Premium: dan hasilnya sukses total.
Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir peringkat Fuji TV telah goyah dan kehadirannya melemah dalam lima penyiar top Tokyo lainnya. Jadi, dengan menambahkan Kimetsu no Yaiba season 2 ke katalog siarannya merupakan metode yang bagus.
Namun, perubahan televisi yang terjadi kali ini malah membuat sebagian besar penggemar menjadi takut, terutama terkait penyensoran cerita pada season 2 nanti. Penulis yang akrab dengan industri ini, Hotaka Sugimoto, juga menjelaskan:
“Arc berikutnya berjudul Yuukaku-hen, tetapi kata Yuukaku mengingatkan kita pada prostitusi dan itu adalah sesuatu yang tidak dapat diterima di Fuji TV. Jadi untuk menghindarinya dari penyensoran, menggunakan judul Kimetsu no Yaiba season 2 adalah cara yang tepat. Namun, tetap saja sequel selanjutnya menjadi indikasi bahwa mereka mungkin tidak akan menyensor apapun dari siaran aslinya.
Tidak hanya itu, banyak dari penggemar khawatir jika kelanjutan franchise ini juga dipengaruhi oleh COVID-19. Untuk mengantisipasi ketakutan ini beberapa orang di dalam industri memastikan bahwa serial tersebut akan tayang sesuai dengan jadwal rilisnya tanpa perubahan apa pun.
Kimetsu no Yaiba telah menjadi franchise terpopuler di Jepang dan oleh sebab itu banyak dari penggemar yang menginginkan adaptasi season 2 berjalan dengan lancar di masa depan. Serialisasi manga berakhir pada Mei 2020, dengan total 23 volume, Sejauh ini baru 8 volume yang diadaptasi menjadi sebuah animasi.