8 Anime & Manga Paling Kontroversial di Tahun 2020

Selalu ada anime, manga, ataupun novel yang menjadi kontroversial setiap tahunnya, ini seakan menjadi hal yang lumrah apalagi seiring dengan bertambahnya para penggemar industri tersebut. Namun, masa pandemi yang memaksa sebagian besar orang harus menjalani PSBB adalah sebuah pembeda di tahun 2020.

Kondisi ini jelas membuat banyak otaku menjadi lebih sensitif dari tahun-tahun sebelumnya dan berujung mangangkat banyak seri menjadi kontroversi. Walaupun sebenarnya banyak juga diantarnya yang sangat “sepele” untuk diperdebatkan.

Berikut anime dan manga paling kontroversi yang telah animesaku rangkum untuk Anda.

8. Re:Zero Season 2 – Echidna

Anime & Manga Paling Kontroversial

Entah sejak kapan ukuran payudara dari seorang karakter yang di desain kembali untuk sebuah adaptasi kerap menjadi perdebatan, ini jugalah yang menimpa salah satu kandidat Waifu of the year – Echidna. Awal kemunculannya memang disambut hangat oleh para pecinta serial Re:Zero, terutama untuk mereka yang hanya menonton anime-nya.

Namun, karakter ini juga cukup kontroversial karena ukuran payudaranya di anime lebih besar daripada yang ada di novel aslinya. Menimbulkan perdebatan diantara para fans, tidak hanya di Negeri sakura tapi juga di beberapa forum luar termasuk Indonesia. Fans dari Jepang bahkan berkomentar bahwa ini merupakan “salah satu dosa yang tidak dapat diampuni.”

Menurut beberapa spekulasi, staf anime sengaja melakukan ini untuk menambah daya tarik Echidna. Dan.. yah, saya berada di tim yang berterimakasih kepada desainer karakter, terutama Kyuuta Sakai karena mengambil keputusan luar biasa ini.

7. Uzaki-chan wa Asobitai – Uzaki Hana

Anime & Manga Paling Kontroversial 2020

Serupa dengan kasus Echidna, Uzaki Hana juga menjadi kontroversial karena desain karakternya yang berlebihan, bahkan dianggap terlalu cabul dan tidak realistis, menyerupai karakter dibawah umur. Banyak yang berkomentar bahwa Uzaki adalah karakter “aneh” dan “generator pedofil”, meskipun faktanya Uzaki-chan lebih tua dari usia.

Seri ini sebenarnya telah lebih dulu menjadi kontroversi sebelum mendapatkan adaptasi anime. Pada tahun 2019 lalu, kolaborasinya dengan kegiatan donor darah mendapatkan kritik banyak dari orang di Jepang karena dianggap tidak sesuai dengan jenis kampanye tersebut.

Kontroversinya kemudian menjadi “go internasional” dan semakin besar setelah adaptasi anime Uzaki-chan mulai ditayangkan. Bukan hanya desainnya yang menjadi permasalahan, beberapa review profesional luar seperti ANN yang merupakan salah satu portal berita anime paling terkenal juga sangat mempermasalahkan sikapnya yang mengesalkan itu.

Mereka memberikan adaptasi ini skor 1,5 dari 5.0 di awal episodenya. Rebecca Silverman menulis dalam reviewnya “demi Tuhan, Uzaki sangat menyebalkan.” Sedangkan review yang ditulis oleh Nicholas Dupree menyatakan “Uzaki, sang protagonis, adalah masalah utama dari serial ini. Bukan hanya fakta bahwa dia mengganggu senpainya tetapi dia melakukannya dengan maksud untuk membuatnya memperhatikannya, yaitu untuk memaksa masuk ke dalam hidup seseorang. Senpainya sama buruknya, dengan sikap pasif dan bodohnya.”

Karena review mereka, ANN mendapatkan banyak kritik dari para fans serial tersebut, mereka dianggap terlalu berlebihan, selalu ingin bertentangan dengan opini populer, dan banyak kritikan pedas yang tidak kami cantumkan di sini.

6. Nanatsu no Taizai Season 3 – Studio Deen

Anime & Manga Paling Kontroversial

Apa yang telah studio Deen lakukan dengan Nanatsu no Taizai season 3 rasanya tidak hanya akan dikenang selama tahun 2019 – 2020, tapi juga untuk beberapa tahun kedepan. Nanatsu no Taizai dan Studi Deen mungkin merupakan cerminan sempurna dari kasus turunnya kualitas sebuah anime setalah berpindah studio.

Hal seperti ini memang tidak jarang terjadi, sama halnya dengan yang menimpa One Punch Man s2 dan beberapa serial lainnya. Namun, penurunan kualitas animasi yang ditampilkan musim ketiga Nanatsu na Taizai benar-benar sangat terasa. Tidak mengherankan mengapa anime ini menjadi pembahasan yang begitu panas saat masih berstatus on-going.

Membuat para fans mengkritik keras Studio Deen yang menggarapnya, mereka beranggapan bahwa Studio Deen kurang serius, hanya menghasilkan banyak visual yang buruk di berbagai scene, terutama pada adegan pertempuran paling diantisipasi dalam sebuah Arc, yaitu ketika dua orang terkuat Meliodas dan Escanor saling bentrok. Pertarungan itu hampir secara universal dikecam oleh para penggemar yang tidak bisa menerima tampilan animasi yang menurut mereka begitu buruk.

Mengingat season keempat akan kembali digarap oleh studio Deen, nampaknya tragedi yang sama akan terulang di tahun 2021 nanti jika tidak ada perubahan yang berarti. Meski season sebelumnya menuai banyak kritikan tapi game-nya di terima dengan sangat baik, mereka sukses mencuri hati para gamer berkat promosi dari anime, jadi mereka sebenarnya tidak sepenuhnya gagal.

5. Act age – Tatsuya Matsuki

Anime & Manga Paling Kontroversial

Pemberhentian distribusi manga secata mendadak, batalnya proyek adaptasi drama panggung, dan distribusi volume. Karir yang hancur di saat karyanya sedang naik-naiknya, itulah yang menimpa mangaka Act-age akibat perbuatan konyolnya ketika popularitas manganya terus naik, bahkan telah diterbitkan di Indonesia dan “rumor” adaptasi animenya mulai terdengar.

Tatsuya Matsuki ditangkap karena melakukan pelecehan terhadap seorang gadis SMP di Tokyo yang masih berusia dibawah umur. Menurut polisi, ketika gadis itu sedang berjalan di bangsal Nakano di Tokyo pada 18 Juni pukul 8:00 malam. Dia mendekati gadis itu dengan sepeda dari belakang dan menyentuhnya. Setelah itu, kabur dari TKP. Tidak terima dengan perbuatannya, gadis itu melaporkan ke polisi.

Melalui rekaman kamera CCTV tersebut, polisi mengetahui bahwa sekitar satu jam kemudian, insiden serupa di jalan terdekat dengan siswa SMP (12-15) yang berbeda terjadi, dan saat itulah identitas sang mangaka dicurigai. Selang beberapa bulan kemudian Matsuki akhirnya mengakui perbuatannya di pengadilan dan Jaksa menuntut hukuman berupa penjara satu tahun enam bulan, tetapi pengacaranya meminta sesi percobaan untuk penahanan, dengan alasan bahwa terdakwa telah menerima hukuman sosial seperti pembatalan serial manganya.

Sang mangaka tidak hanya menghancurkan dirinya dan manga Act-age, tapi juga sangat mengecewakan para fansnya karena manga tersebut terpaksa tutup buku di saat ceritanya masih jauh dari kata akhir. Memang ini sangat disayangkan apalagi Act-age adalah manga dengan jalan cerita yang cukup unik yang tidak selalu dapat kita temui, ia mampu bertahan di WSJ dengan konsep tersebut. Namun akibat pelecehan yang Matsuki lakukan, Shueisha terpaksa mengambil tindakan tegas dan para penggemarnya hanya bisa gigit jari.

4. Domestic na Kanojo – Kecaman Tim Rui

Serial paling kontroversial

Salah satu manga yang paling kontroversi di tahun 2020? Kalimat itu jelas mengarah pada seri NTR yang melibatkan dua saudara perempuan dengan seorang pria – Domestic na Kanojo. Ini dimulai ketika manga memasuki masa klimaksnya, lalu para fans dari tim Hina dan Rui bergantian merasa kesal karena heroine pilihan mereka tidak diuntungkan.

Namun puncak dari kontroversi manga ini terjadi ketika tim Hina telah memastikan kemenangan mereka. Banyak dari tim Rui yang naik pitam dan tidak terima dengan keputusan mangaka karena memberikan kemenangan pada Hina setelah alur penuh lika-liku yang dia buat.

Ending dari manga tersebut jelas merupakan akhir yang buruk dan sangat menguras emosi untuk tim Rui karena pria yang di cintainya pergi dan menikah dengan saudara kandungnya sendiri bahkan saat mereka berdua telah dikaruniai seorang anak perempuan. Walaupun sebenarnya Rui juga lah yang meminta Tatsuo melakukan itu.

Tidak terima dengan alur yang dibuat oleh sang mangaka, banyak para fans dari tim Rui menyerang akun Twitter Kei Sasuga, melayangkan berbagai kritik pedas. Salah satu kecaman paling parah yang sempat terlihat di komentar Twitter-nya, mengatakan bahwa; Kei Sasuga adalah penulis terburuk yang pernah dia lihat selama hidupnya dan Sasuga tidak pantas mendapatkan apa-apa, bahkan sepeserpun.

Bahkan sang mangaka sempat mendapatkan komentar yang mengancam hidupnya. Di situasi tersebut, dia memutuskan untuk menghapus komentar-komentar negatif dan menyatakan akan memblokir pelaku, terutama yang menebarkan gambar spoiler ilegal di akunnya. Walaupun pada akhirnya ia pasrah dan memilih menghadapinya dengan kepala dingin.

Sasuga mengaku; “ini agak mengerikan” dan ia merasa kesal dengan perlakuan mereka. Diketahui bahwa sebagian besar dari mereka yang melakukan hal seperti ini adalah orang-orang dari luar Jepang dan lucunya banyak dari mereka yang bahkan tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk manga karyanya tersebut.

Walaupun serangan dari tim Rui terus berdatangan saat itu, tidak sedikit juga yang membela dan berterimakasih kepada Sasuga sensei atas kerja kerasnya selama ini dan untuk akhir indah yang dihadirkannya (menurut tim Hina). Kejadian serupa juga menimpa novelis Hataraku Maou sama, tapi tidak separah Domestic na Kanojo.

3. Boku no Hero – Maruta Shiga

Serial paling kontroversial 2020

Diantara lainnya, Boku no Hero mungkin adalah manga paling kontroversial di tahun 2020. Tidak hanya menyebabkan perdebatan, tapi juga dampak yang ditimbulkannya bahkan membuat perusahaan Shueisha dan sang mangaka harus mengeluarkan permintaan maaf resmi ke beberapa Negara lain, parahnya lagi? Manga, anime, video game, dan semua yang membawa nama Boku no Hero ditarik dari China.

Apa sebenarnya penyebab yang membuat China begitu anti dengan franchise yang didasari dari karya Kouhei Horikoshi ini? Pertama-tama kita semua tahu kondisi mereka saat itu memang kacau dan semua mata menuju pada Negeri tirai bambu tersebut, belum lagi tidak sedikit juga yang menyalahkan China sehingga tidak mengherankan jika orang-orang di sana begitu sensitif saat itu. Lalu ketika nama Villain baru Boku no Hero terungkap sebagai “Maruta Shiga”, itu seketika membangkitkan kenangan tragis dan luka di masa lalu mereka karena di anggap sebagai referensi dari korban eksperimen manusia selama Perang Dunia II.

Kebetulan villain tersebut juga terbukti terlibat dalam eksperimen manusia. Mengacu pada code-name untuk eksperimen manusia yang dilakukan oleh Unit 731 Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Sino-Jepang Kedua dari Perang Dunia II. Orang Cina yang menjadi korban percobaan disebut “maruta,” Para korban, termasuk anak-anak, orang tua, wanita hamil, dan orang-orang cacat mental, sengaja dibuat terinfeksi penyakit, dibedah, dilobotomi, dan diamputasi saat masih hidup. Maruta juga bisa diartikan sebagai kayu gelonggongan, yang masih terkait dengan fasilitas eksperimen manusia, dahulu dianggap sebagai pabrik kayu oleh pemerintahan setempat. Sehingga sering muncul candaan “Berapa banyak kayu yang jatuh?” saat proses percobaan eksperimen.

Para pembaca manga terkejut pada referensi tersebut dan membagikannya di media sosial dan sekita langsung menjadi kontroversi. Walaupun sebenarnya Horikoshi dan Shueisha telah menjelaskan bahwa nama itu dipilih “tanpa niat buruk”. Sebenarnya “Shiga” adalah bagian dari nama karakter lain, dan Maruta berarti (kanji: bulat+gemuk) mencerminkan karakter yang bersangkutan.

Pada akhirnya sang mangaka dan Shueisha meminta maaf atas pemilihan nama karakter tersebut dan atas kurangnya pengetahuan mereka tentang sejarah. Terakhir, nama karakter ini telah diubah dari “Maruta Shiga” menjadi “Kyudai Garaki.”

2. Ishuzoku Reviewers – Penghapusan

Memang ada beberapa anime yang kontroversial tahun ini, tapi satu judul yang sangat membekas dan menjadi perdebatan panas yang “tidak biasa”, juga sedikit menggelitik adalah Ishuzoku Reviewers. Jika Anda hanya melihat pada genre anime yang tertera, mungkin Anda akan merasa tertipu setelah menontonnya langsung.

Daripada disebut ecchi, serial ini rasanya lebih cocok menyandang genre “hard ecchi”, banyak fans yang juga tidak akan keberadaan jika Ishuzoku Reviewers disebut hentai karena scene yang ditampilkan di dalam anime memang berada diluar ekspektasi banyak orang. Termasuk beberapa platfrom streaming dan stasiun televisi Jepang.

Hal inilah yang membuat Tokyo MX, SUN TV, Funimation, Amazon Prime Video, dan beberapa channel/platfrom yang menayangkan Interspecies Reviewers memutuskan untuk menghapus dan menghentikan penayangannya dari layanan mereka saat anime masih berstatus on-going, bahlan saat masih berada di awal episode. Dianggap terlalu over dan berada diluar kebijakan layanan mereka, belum lagi beberapa stasiun televisi Jepang mendapat protes dari para orang tua karena menganggap seri ini tidak aman ditonton untuk anak mereka.

Pemberhentian atau penghapusan anime ecchi ini membuat sebagian besar fans marah dan menimbulkan perdebatan dibeberapa forum luar (walaupun banyak juga diantara mereka yang hanya iseng), beberapa diantaranya bahkan mengajukan protes langsung ke pihak yang terlibat karena menganggap ini terlalu berlebihan.

Anime apa saja yang pernah berada di top 1 anime MAL dan menggeser posisi sang raja Fullmetal Alchemist: Brotherhood selain Kimi mo Na wa? Ya, Itu adalah Ishuzoku Reviewers! Ini terjadi karena banyaknya pecinta ecchi yang tidak terima, lalu memberikan rating tinggi ke anime tersebut sebagai bentuk protes dan atas dorongan dari seorang YouTuber. Melihat para pecinta ecchi bersatu mendongkrak rating serial yang disenanginya adalah sebuah Fenomena langka.

Meski begitu, ada juga platform dan stasiun televisi yang justru mengambil kesempatan dan melihat peluang dari melonjaknya popularitas anime tersebut, dengan menambahkan judul anime ke katalog mereka atau tetap bersikukuh untuk menayangkannya. Seperti Wakanim Prancis, Gifu TV, AnimeLab.

1. Kimetsu no Yaiba – Paling Kontroversial

Serial paling kontroversial tahun 2020

Lalu yang paling kontroversial diantara semuanya? Tidak ada yang pantas berada di peringkat pertama selain Kimetsu no Yaiba. Kesuksesan besarnya diikuti oleh kontroversinya yang terus-menerus terdengar, bahkan sejak tahun 2019 lalu hingga kini dan tidak mengherankan jika tahun depan atau berikutnya masih sama karena jumlah fansnya yang besar juga tidak kalah dengan jumlah haters-nya.

Jika Anda rutin mengikuti update dari AnimeSaku, Anda tentu tahu jika kontroversial yang ditimbulkan oleh franchise ini tidak sebatas Anime dan Manga, tetapi jauh mencakup banyak hal diluar itu. Mulai dari hancurnya hubungan sepasang kekasih karena action figure Nezuko, larangan menaiki gunung, perilaku aneh fans, anime yang dinilai tidak baik untuk anak-anak, menguras dompet orang tua, amarah fans LiSA, juga fans Kana Hanazawa, dan masih banyak lagi.

Itulah delapan anime dan manga paling kontroversial di tahun 2020 yang telah kami rangkum. Walaupun terkadang cukup meresahkan, beberapa kasus seperti ini juga bisa menghibur, terlebih lagi jika itu adalah sesuatu yang sepele dan seperti tidak layak untuk diperdebatkan. Menurut Anda sendiri nomer berapakah yang paling kontroversi atau berkesan tahun 2020 ini?