Belum lama ini, kami melaporkan kasus sensor yang dapat diamati dalam episode terbaru anime Tokyo Revengers. Meski banyak yang tidak keberatan, beberapa fans berpendapat bahwa sensor yang diterapkan cukup serius dan mengganggu karena tidak hanya mencakup berbagai efek cahaya, close-up, tapi juga menghapus scene di balik layar hitam dengan tujuan menutupi simbol Toman.
Terlebih bagi mereka yang telah membaca manga, mengaku khawatir jika adaptasi anime Tokyo Revengers telah mencapai bagian dari konflik penting yang mengharuskan semua anggota Toman bertarung dengan menggunakan seragam persatuan mereka yang menampilkan simbol geng.
Setalah kasus ini menjadi semakin ramai diperbincangkan di media sosial, beberapa pengguna menuduh platform streaming Crunchyroll secara sengaja telah mengubah episode kelima anime dengan penerapan sensor tersebut.
Tidak butuh waktu lama, Crunchyroll menanggapi situasi ini dan menjelaskan kepada pelanggan mereka di Prancis, melalui akun Twitter-nya bahwa mereka “dilarang keras mengedit atau mengubah episode” dan “episode tersebut dikirimkan langsung kepada mereka oleh bagian dari perusahaan produksi dengan penyensoran yang memang sudah diterapkan dari sana”.
On ne censure rien. C’est la version que le Japon nous a donné.
Il nous est formellement interdit d’éditer ou retoucher les épisodes.
— Crunchyroll FR ✨ (@Crunchyroll_fr) April 10, 2021
“Kami tidak menyensor apa pun. Ini adalah versi yang diberikan Jepang kepada kami.
Kami dilarang keras mengedit atau mengubah episode.”
Pemenang lisensi Tokyo Revengers di luar Jepang lainnya juga menayangkan versi sensor yang sama persis dengan episode ke-5 di Crunchyroll. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa ini juga berlaku untuk Muse Asia atau Indonesia.
Perlu diperhatikan bahwa nama geng di Jepang adalah “Tokyo Manji Gang”, yang dalam bahasa Jepang ditulis “東京 卍 會”, menggunakan swastika (卍) untuk penulisannya. Simbol ini adalah alasan mengapa cukup banyak scene dari Tokyo Revengers harus disensor di luar Jepang karena dapat dengan mudah disalahartikan dengan swastika (que), yang umumnya dikaitkan dengan Nazisme, meskipun keduanya sama sekali berbeda.