Shueisha Kantongi Sejumlah Informasi Situs Manga Ilegal dan Siap Ajukan Tuntutan Pidana

Pada awal bulan November, perusahaan penerbit besar di Jepang telah mengeluarkan keputusan untuk menindak tegas setiap platform dan situs yang menyediakan konten manga bajakan dalam database mereka.

Tak tangung-tangung, satu bulan yang lalu, Shueisha telah mengeluarkan petisi ke pengadilan AS untuk meminta Google dan perusahaan internet lainnya dalam mengungkapkan informasi situs bajakan.

Berdasarkan informasi terbaru yang dibagikan oleh NHK, diketahui saat ini para penerbit besar di Jepang telah mengantongi sejumlah informasi terkait situs ilegal dan tengah bersiap untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap operator salah satu situs web penyedia manga ilegal terbesar di Jepang, Manga Bank.

Setelah operator dari situs ilegal Manga-mura dan Manga Village dipidana dengan tuntutan 3 tahun penjara pada bulan Juni kemarin, kemudian situs Mangabank hadir untuk menggantikan situs Manga-mura.

Baca juga: Shueisha Serius Ingin Memutuskan Rantai Pembajakan di Industri Manga

Meskipun Manga Bank telah menutup layanannya pada awal November, namun Shueisha, Kadokawa, Kodansha dan Shogakukan tetap akan mengajukan gugatan pidana serta ganti rugi.

Pada tanggal yang sama di mana petisi Jepang untuk pengadilan AS disetujui, dua situs ilegal lainnya yaitu CatManga dan Black Cat Scanlations turut menutup situs layanan mereka.

Menurut Ito Atsushi, salah satu pemilik kursi penting di Shueisha, mengungkapkan bahwa penerbit merupakan sarana resmi yang dibagikan kepada pembaca melalui karya mangaka. Sehingga ia akan memerangi setiap situs ataupun platform yang berjalan secara illegal.

Nakajima Hiroyuki, salah satu pengacara penerbit, turut menambahkan bahwasanya jika operator situs illegal menggunakan server luar negeri sekalipun, operator dari situs tersebut tetap dapat diidentifikasi dengan mengambil tindakan hukum. Terahkir, dia menambahkan bahwa mereka berharap kasus Manga Bank dapat mencegah orang-oramg dari mengoperasikan situs ilegal.