Inilah 4 Mangaka Populer yang Ditolak oleh Weekly Shonen Jump

Majalah mingguan manga milik Shueisha yang dikenal dengan Weekly Shonen Jump sempat menolak karya dari 4 mangaka populer di awal masa debut mereka.

Banyaknya karya yang diserialisasikan dalam majalah tersebut setiap minggunya serta bagaimana majalah ini sangat populer selama bertahun-tahun, tentu membuat proses seleksi cukup ketat. Tidak heran mengapa banyak mangaka bermimpi untuk menerbitkan karya mereka di majalah tersebut.

Melalui artikel yang dibagikan oleh portal Jepang MAGMIX, setidaknya ada 3 syarat utama yang harus dipenuhi oleh mangaka untuk memulai serialisasi karya mereka di Weekly Shonen Jump, yaitu alur cerita yang menarik, kemampuan menggambar, serta gaya seni (Art) manga yang sesuai dengan standar di Jump.

Dari sekian banyak karya yang telah diserialisasikan, Weekly Shonen Jump sempat menolak karya dari 4 mangaka populer dikerenakan gaya seni mereka yang kurang sesuai dengan milik Shonen Jump. Sehingga para mangaka ini mencari penerbit lain dan memulai serialisasi karya mereka yang ternyata membawa kesuksesan.

Hajime Isayama (Attack on Titan)

Hajime Isayama merupakan salah satu mangaka yang sempat ditolak oleh Shonen Jump di awal masa debutnya. Setelah penolakkan tersebut, Isayama kembali mengunjugi department editorial penerbit lain yaitu Majalah Bessatsu Shonen milik Kodansha.

Melalui penerbit Kodansha, Isayama berhasil mendapatkan penghargaan “Artist Pendatang Baru” dengan jumlah manga yang telah terjual melebihi 100 juta kopi.

Beberapa penggemar berspekulasi bahwa Attack on Titan mungkin tidak akan sesukses sekarang jika ia diterima di majalah WSJ. Serialisasinya di majalah Monthly Bessatsu Shonen adalah hal yang tepat, karena sulit untuk menulis manga dengan cerita dalam seperti itu jika harus dirilis setiap minggunya di WSJ.

Baca juga: Mangaka Kaguya-sama: Love is War Tidak Mengharapkan Salah Satu Adegan pada Manga Dianimasikan ke Season 3

Rumiko Takahashi (Inuyasha)

Mangaka selanjutnya adalah Rumiko Takahashi (Inuyasha). Diawal masa debut, karya pertama miliknya, Katte na Yatsura, turut menjadi karya yang ditolak oleh Shonen Jump.

Lalu ia pun mengirimkan karyanya menuju Weekly Shonen Sunday milik penerbit Shogakukan. Selain Inuyasha dan Katte na Yatsura, saat ini Takahashi telah memiliki berbagai karya yang diserialisasikan oleh Weekly Shonen Sunday.

Tomohito Oda (Komi-san wa Komyushou desu)

Menjadi anime populer di Fall 2021, Komi-san wa Komyushou desu milik Tomohito Oda sempat merasakan hal yang sama seperti Isayama dan Takahashi, saat ingin memulai serialisasi manga mereka.

Meskipun saat ini Komi-san wa Komyushou desu berhasil mendapatkan adaptasi anime, live action, serta penjualan manga lebih dari 5.5 juta kopi, tetapi anggapan bahwa karyanya membosankan dan juga kritikan oleh department editorial Shonen Jump tidak dapat dilupakan.

Wataru Watanabe (Yowamushi Pedal)

Mangaka terakhir yang ditolak oleh Weekly Shonen Jump adalah Wataru Watanabe (Yowamushi Pedal). Sebagai seseorang yang sangat menggemari Weekly Shonen Jump serta memenangkan penghargaan dari Shueisha, Watanabe sangat mengharapkan dapat menerbitkan manganya melalui Shonen Jump.

Namun, sangat disayangkan bahwa karyanya tak kujung mendapatkan serialisasi di WSJ.

Weekly Shonen Jump memang terkenal dengan persaingannya yang sangat ketat, bahkan sering kali serial manga baru harus dipaksa berakhir saat baru memulai beberapa chapter saja.

Tapi di balik itu, Weekly Shonen Jump masih terus mendominasi penjualan manga terbanyak disetiap tahunnya dan terus menghasilkan berbagai karya besar, sehingga hanya menunggu bagi serial yang berjalan cukup lama di WSJ untuk diadaptasi ke anime dan menjadi lebih populer.