MAPPA Bantah Tuduhan Kondisi Kerja yang Buruk dan Gaji Rendah Untuk Animatornya

Dalam beberapa bulan terakhir studio MAPPA telah menjadi sasaran kritik di media sosial karena publikasi yang dibuat oleh mantan animator merujuk pada gaji rendah dan kondisi kerja yang buruk dalam tim produksi di studio animasi terkenal.

Mantan animator yang mengomentari kondisi kerja buruk pada studio MAPPA bernama Mushiyo. Dia adalah seorang animator yang pernah bekerja dalam produksi Attack on Titan: Final Season bagian pertama. Setelah dia memberikan pernyataan, akun Twitter bernama DaifukuFD membalas komentarnya dengan menyatakan bahwa dirinya juga pernah berpartisipasi dalam produksi film animasi dan hanya mendapat bayaran $2,26 (sekitar 32.000 rupiah) per frame, “ini adalah gaji yang buruk untuk studio terkenal.”

Adapun animator Ippei Ichii menegaskan awal bulan ini bahwa MAPPA menawarkan tarif yang sangat rendah untuk animator yang mengerjakan anime Netflix, dengan produser MAPPA seharusnya menawarkan 3.800 yen (sekitar 500.000 rupiah) per potong. Ichii menyalahkan Netflix atas tarif yang begitu rendah, dengan mengatakan bahwa “Untuk semua jumlah modal yang ditawarkan Netflix, adalah masalah bahwa mereka sudah mulai memesan dengan tarif yang begitu rendah. Ada kemungkinan bahwa harganya akan berubah, bahkan lebih rendah dari serial TV.” Ichii mencatat, harga satuan per potong untuk animasi televisi cenderung berada pada kisaran 3.800 hingga 7.000 yen.

Tampaknya semua publikasi ini telah sampai kepada direksi MAPPA, karena beberapa jam yang lalu studio animasi terkenal itu menerbitkan peryataan tentang hal ini di akun Twitter resminya. Dalam publikasi MAPPA berkomentar bahwa mereka menemukan “kebocoran informasi yang menyesatkan” dari karya yang tidak dipublikasikan.

“Suatu hari, ditemukan di media sosial bahwa informasi orang dalam tentang karya kami yang tidak dipublikasikan bocor secara menyesatkan. Akibat dari beberapa informasi yang dihapus dan dugaan berdasarkan kesalahpahaman dan spekulasi yang ditambahkan karena penulisan di media sosial dan komentar dalam proses diseminasi, fakta telah diputarbalikkan secara tidak adil dan memengaruhi mitra bisnis kami dan pekerjaan lainnya. Perlu dicatat bahwa tidak ada platform distribusi utama yang menugaskan kami untuk memproduksi proyek yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.”

Selain itu, pihak MAPPA juga berkomentar bahwa biaya produksi ditentukan berdasarkan jumlah penjualan proyek, sehingga mereka tidak pernah memaksa para animator untuk menerima jenis pekerjaan ini dengan harga yang tidak sesuai dengan biaya produksi proyek.

“Khususnya, jika proyek belum dipublikasikan, ada risiko pihak-pihak yang terlibat akan dituduh melanggar kontrak dan proyek itu sendiri akan ditinggalkan. Kami dengan keras memprotes kebocoran informasi semacam ini dan akan mengambil tindakan tegas.” kata MAPPA dalam pernyataannya.

Studio MAPPA mengakhiri pernyataannya dengan mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk membuat produksi yang baik dengan anggaran produksi yang ditetapkan untuk setiap proyek, dan bahwa mereka selalu berusaha menemukan cara untuk meningkatkan lingkungan dan kondisi kerja yang lebih baik.