Fans Jepang Kritik Anime Hige wo Soru (Higehiro) Karena Ceritanya Dianggap Tidak Bermoral

Selama musim semi 2021 ini, industri anime menawarkan kepada penontonnya beberapa seri dengan cerita yang agak sulit dicerna oleh sebagian fans dalam komunitas pecinta anime. Kita tentu tahu biasanya anime yang seperti ini pastinya bakalan membuat perdebatan yang tiada habisnya. Oleh sebab itu pada artikel ini kita akan berbicara tentang adaptasi anime yang sedang kontroversi.

Pada musim ini, ada dua seri yang menghadirkan kisah antara orang dewasa dan anak remaja. Seri tersebut diantaranya Koi to Yobu ni wa Kimochi Warui dan Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou (Higehiro).

Meski kisahnya hampir mirip-mirip tapi yang kini sedang menarik perhatian publik adalah anime Higehiro. Pasalnya, dalam anime ini fans disuguhkan dengan hubungan asmara antara orang dewasa yang lebih tua (om-om) dan seorang gadis sekolah SMA. Namun, gadis tersebut telah melakukan perbuatan tidak baik hingga membahayakan dirinya sendiri.

Cerita yang tidak biasa ini membuat sebagian fans di Jepang menjadi tidak terkendali dan tanpa pengetahuan luas tentang serial tersebut mereka mengklaim Higehiro sebagai anime yang “tidak bermoral”. Mulai dari penggunaan Twitter yang secara sengaja memprovokasi dengan menyatakan “ada dua serial anime yang tayang di winter 2021 yang ceritanya tentang hubungan cinta antara orang dewasa dan remaja…”.

Tidak butuh waktu lama komentar tersebut mendapat respon dan mereka secara kompak menargetkan kritik negatif terhadap serial Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou. Menariknya lagi, para fans yang kini menyerang serial tersebut ternyata didominasi oleh para wanita.

Berikut komentar-komentar tidak pantas yang telah kami rangkum:

  • “Buruknya lagi, kisah di serial ini menceritakan tentang gadis SMA kabur dari rumah dan mendekati para pria untuk melakukan hubungan seks. Dalam hal ini, gadis tersebut telah melakukan hubungan terlarang dengan berbagai pria dan ia hanya menunggu sampai tuhan memberikan hidayahnya.
  • “Sinopsis dari serial itu membuatku mual”
  • “Ketika saya masih remaja, saya sangat menyukai jenis cerita antara orang dewasa dan anak muda karena ini adalah sesuatu yang biasanya terjadi di manga shoujo, namun, setelah dewasa saya menyadari betapa tidak bermoral jenis cerita ini.”
  • “Apakah mereka masih mengizinkan penayangan serial dengan plot seperti ini? Anda tidak dapat memperlakukan kejahatan di serial ‘komedi romantis’.”
  • “Meskipun sulit dipahami bahwa di anime Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou, orang dewasa mengaggapnya sebagai ‘tindakan yang baik’. Tapi jika sahabat kakak perempuan saya mengajak saya berkencan, saya yakin kami akan memutuskan hubungan dengannya secepat mungkin.”
  • “Bahkan jika posisinya dibalik dan plotnya adalah tentang hubungan pekerja kantoran yang lebih tua dengan seorang remaja laki-laki, ini tetap tidak bermoral dan tidak nyata. Saya setuju bahwa setting cerita ini sudah ada sejak lama, tetapi dalam hal ini saya tidak tahu harus memikirkan apa ”.

Meski banyak yang beranggapan bahwa anime Higehiro tidak pantas. Tapi sebagian dari mereka juga ada yang lebih waras dan meminta kritikus untuk memahami garis antara realitas dan fiksi.

  • “Anda harus belajar membedakan antara kenyataan dan fiksi. Faktanya, apa yang terjadi di anime dan manga biasanya adalah hal yang sangat mustahil di dunia nyata.”
  • “Oh, para feminis datang lagi mencoba untuk menenggelamkan sesuatu yang mereka benci hanya untuk kepuasan.”

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari sini adalah orang-orang yang menjelekkan suatu karya biasanya hanya ingin melampiaskan kepuasan semata dan tidak memperdulikan apa yang akan terjadi kedepannya. Mengingat Higehiro dan lainnya merupakan karya fiksi tentu akan ada lebih banyak dari mereka yang “waras” membela dan memberikan saran bahwa tindakan yang mereka lalukan sejatinya tidak pantas berada di ranah publik. Jadi lebih baik bersyukur dengan apa yang telah diberikan dan berhenti merugikan orang lain dengan kelakuan seperti itu.