Sony Perkirakan Pendapatan Tahunannya Tembus 145 Triliun Berkat Kimetsu no Yaiba dan PS5

Perusahaan Jepang Sony mengumumkan pada 3 Februari tentang perkiraannya mengenai laba bersih mereka untuk anggaran tahunan yang berakhir pada Maret mendatang, telah meningkat menjadi 1,09 triliun yen (sekitar 145 triliun rupiah). Hal ini didorong oleh popularitas dari game konsol PlayStation 5 dan film anime Kimetsu no Yaiba: Mugen Train.

Proyeksi baru ini menyimpulkan bahwa pendapatan bersih Sony telah menembus angka 1 Triliun yen (sekitar 133 triliun rupiah) untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang, melampaui rekor sebelumnya sebesar 916,27 miliar yen (sekitar 122 triliun rupiah), pada tahun fiskal yang berakhir di Maret 2019. Menariknya, perkiraan sebelumnya yang diungkapkan oleh perusahaan menyimpulkan satu laba bersih berjumlah 800 miliar yen (sekitar 106 triliun), tetapi pada tahun ini laba tersebut naik lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 86,4%.

Sony juga menaikkan perkiraan laba operasi menjadi 940 miliar yen, dari perkiraan sebelumnya 700 miliar yen. Ini menandai peningkatan 11,2% dari tahun fiskal sebelumnya. Pandemi telah melanda banyak sektor dengan keras, tetapi industri video game diuntungkan karena orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah untuk bermain game. Sony menjadi lebih optimis dan mengabdikan semua usahanya untuk industri video game, musik dan anime.

Perusahaan meluncurkan PlayStation 5 pada November 2020, tepat pada musim liburan dan belanja akhir tahun. Sekitar 4,5 juta konsol telah terjual hingga saat ini, menempatkannya di jalur yang tepat untuk mencapai target 7,6 juta unit di tahun pertama. CFO Hiroki Totoki berkata di konferensi pers bahwa “tahun ini permintaan pada konsol game naik pesat”

Totoki juga menyebutkan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan lebih banyak dari yang diharapkan untuk konsol video game. Meningkatkan produksi melebihi 14,8 juta unit di tahun kedua merupakan rencana awalnya tapi bisa jadi sulit karena lebih banyak suku cadang yang perlu dibeli pada saat semikonduktor telah kekurangan pasokan secara global.

Dorongan lain untuk Sony datang dari film anime, Kimetsu no Yaiba: Mugen Ressha-hen, didistribusikan oleh Sony melalui anak perusahaannya Aniplex Inc., bekerja sama dengan Toho Co. Perlu dicatat bahwa Sony sedang memperluas bisnis hiburannya, dengan kesepakatan diumumkan pada bulan Desember untuk membeli operator AT & T dari layanan streaming anime Crunchyroll. “Kami melihat anime sebagai area fokus utama. Minat anime Jepang meningkat pesat, terutama di luar Jepang. Itu sebabnya saya tidak ingin menawarkan anime berkualitas tinggi kepada penggemar di seluruh dunia,” kata Totoki.