Pemerintah Jepang Bantu Penduduknya Menemukan Jodoh yang Cocok Menggunakan Teknologi AI

Selama beberapa dekade, pemerintah Jepang telah berusaha mencari cara untuk meningkatkan angka kelahiran yang terus menurun di negara itu. Segala sesuatu telah dilakukan, tetapi sampai sekarang hasilnya nihil. Tidak menyerah, kali ini pemerintah Jepang berencana membantu penduduknya melalui teknologi AI untuk meningkatkan angka kelahiran di Negeri tersebut.

Metode kali ini dinilai sangat efektif karena pemerintah akan menyiapkan semacam layanan perjodohan yang dikelola untuk para penduduknya yang masih lajang. Sistem ini akan bekerja dengan meminta penggunanya mengirim pertanyaan tentang apa yang akan mereka lakukan agar bisa menemukan jodoh yang cocok menurut kepribadian mereka.

Saat ini sekitar setengah prefektur di Jepang sudah menerapkan sistem perjodohan menggunakan AI. Rencananya pemerintah Jepang juga akan membayar dua pertiga dari biaya perkembangannya, dengan harapan warga Jepang yang masih lajang atau jomblo bisa segera mendapatkan pasangan yang cocok dan terus bereproduksi.

Sumber: Asianews.it

Kabarnya pada tahun 2018, layanan perjodohan yang mirip AI sudah diperkenalkan, dan telah menghabiskan dana sekitar 15 juta yen. Namun, pada tahun 2019, hanya 21 pasangan saja yang menikah melalui teknologi AI. Maka dari itu Kantor Kabinet di Jepang sedang berupaya mendapatkan anggaran sebesar 2 miliar yen (sekitar 271 miliar rupiah) untuk insiatif tersebut.

Populasi Jepang diperkirakan turun dari puncaknya pada tahun 2017, dari jumlah penduduk yang mulanya 128 juta turun menjadi 53 juta jiwa sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan di Jepang hampir tidak ada orang yang hamil diluar nikah, tentunya hal ini sangat berdampak pada penurunan angka kelahiran yang bisa merugikan Negara dalam banyak aspek.