Perubahan Produksi Anime Tahun 90-an Dengan Masa Kini

Industri anime berasal dari sejarah yang cukup panjang, mulai dari anime yang hampir tidak populer hingga anime yang ketenarannya sampai para selebritis di berbagai dunia tahu akan anime tersebut, contohya One Piece, Naruto, Dragon Ball dan anime-anime populer lainnya. Walaupun faktanya anime telah berulang kali disensor dari siaran televisi.

Jadi bagaimana perubahan industri ini dalam 60 tahun terakhir? Perubahan yang paling jelas pastinya dalam penggambaran anime, mulai dari aspek kualitas video, audio, hingga visual yang diberikan. Dan semua itu merupakan aspek pertama yang akan kami bahas dalam artikel berikut ini.

Mulai dari Anime Pertama di Dunia – Katsudo Shashin

Inilah anime pertama dari Jepang yang dibuat sekitar tahun 1910. Dipercayai anime ini merupakan anime tertua di dunia, dengan durasi cuma 3 detik, Katsudo Shasin mengambarkan seorang anak laki-laki berkostum pelaut sedang menulis kata “活動写真” yang artinya adalah (Gambar bergerak). Terlepas dari itu semua, pencipta dari anime ini masih belum diketahui, tidak hanya itu, tanggal dan tahun dari pembuat anime ini juga tidak diketahui.

Poin Penting Dalam Perkembangan Anime Masa Kini

Poin Penting Dalam Perkembangan Anime Masa Kini

Setelah melihat awal singkat terciptanya anime di negara Jepang, oleh sebab itu sampai sekarang kita bisa melihat berbagai macam anime yang sangat bagus dan memanjakan mata karena telah berkembangnya teknologi dalam produksi anime. Ada beberapa poin penting tentang perkembangan anime dari aspek visualisasi:

  • Warna menjadi lebih banyak hingga menghasilkan suasana hangat dan cerah.
  • Desain karakter menjadi lebih realistis jika dibandingkan dengan pendahulunya.
  • Animasi lebih halus dan lebih kaya warna.
  • Gaya artistik lebih detail dan menyenangkan.
  • Gaya seni anime yang unik pada setiap genre anime.

Dengan begitu banyak genre anime terkecuali horror (umumnya memiliki estetika lebih gelap), anime saat ini cenderung menunjukkan adegan dan karakter yang lebih dekat dengan kenyataan. Namun, itu bukan satu-satunya hal yang telah berubah sejak tahun 1961.

Dari Segi Fan Service yang Dihadirkan

Dari Segi Fan Service yang Dihadirkan

Jika kita melihat perbandingan anime lawas dengan modern, fan service yang dihadirkan menjadi sangat menyentuh seperti genre ecchi yang memiliki banyak karakter fan sevice. Namun, pada kenyataanya anime sekarang lebih banyak menggunakan trik semacam ini sehingga mudah diketahui oleh para penonton. Karena hal itu sepertinya para mangaka dan studio produksi mulai mengambil langkah kecil untuk mundur secara perlahan agar tidak menghasilkan anime yang membosankan.

Kualitas Gaya Pengambaran

Kualitas Gaya Pengambaran

Teknologi saat ini sudah sangat maju dan terdepan, karena itu sangat mudah untuk menghidupkan, gambar, desain, tulisan, menjadi sebuah video animasi. Untuk sekarang kita hanya bisa mengambil contoh dari anime Nanatsu no Taizai Season 2 yang diproduksi oleh Studio Deen, dari sebuah kesalahan dalam gaya pengambaran membuat rating animenya turun drastis dan mendapatkan respon negatif dari para fans.

Dibalik itu, tentu ada para staf yang telah bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal demi kepuasan kita. Ada yang menyatakan kalau kasus tersebut bukan kesalahan Studio Deen, karena mereka hanyalah sebuah studio yang di subkontrak untuk memproduksi seri ini, sebagai akibat mereka harus bertanggung jawab untuk menaikan nama anime dan studio.

Terlebih lagi jika kerja animator buruk maka itu akan berdampak pada suatu anime. Jadi mari sama-sama kita dukung para animator untuk tetap semangat membuat karyanya, jangan memihak satu kesalahan yang membuat mereka menyerah untuk berkarya.

Perbedaan Episode Anime Dulu dan Sekarang.

Perbedaan Episode Anime Dahulu dan Sekarang.

Pada tahun 90-an, produksi anime dengan mudah mencapai lebih dari seratus episode. Bahkan, untuk seri “Pendek” sekitar 50 episode. Pada tahun 2018 diumumkan bahwa studio anime sekarang hanya di perbolehkan membuat satu anime minimal 12 episode dan maksimal 24 episode. Ada beberapa alasan dari perubahan tersebut:

Waktu yang lebih sedikit karena banyaknya anime yang dibuat.

Sekarang industri anime harus berjuang untuk mendapatkan perhatian kita. Terlebih dari Internet, aplikasi, iklan online, media sosial, yang memiliki akses data sangat besar. Jadi, lebih mudah untuk menonton satu anime dua belas episode daripada satu anime lebih dari seratus episode. Maka dari itu banyak penggemar anime memutuskan untuk menonton anime dengan episode yang lebih sedikit.

Anggaran dan gaji animator tidak sesuai

Perusahaan anime lebih tahu di mana mereka harus menghabiskan uangnya daripada sebelumnya. Tentunya, karena kita hanya cukup melihat sekarang beberapa banyak anime yang dibuat dalam waktu satu tahun. Dan juga tenaga kerja animator di Jepang mulai berkurang, karena gaji yang tidak sesuai dan penghasilan anime tidak sepenuhnya didapat oleh studio, itulah kenapa anime hanya sampai 12 episode saja.

Kelebihan produksi

Ada begitu banyak anime yang diproduksi setiap hari, tidak mengherankan bahwa sedikit seri anime yang melebihi 24 episode. Jika sebuah studio merilis 5 atau 10 anime dalam setahun, maka mudah bagi mereka untuk memilah anime dengan durasi ataupun episode yang panjang.

Kesimpulan

Perubahan Produksi Anime Tahun 90-an Dengan Masa Kini

Perkembangan anime sekarang dan dulu jelas berbeda dari segi kualitas yang dihadirkan, karena teknologi sekarang telah berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan dana yang dikeluarkan tidak sebanding dengan dengan dana yang didapatkan, oleh sebab itu marilah kita jadi penikmat anime legal agar perkembangan anime semakin baik untuk kedepannya.

Dari yang di jelaskan di atas, ada banyak hal menarik untuk dipelajari dari perkembangan anime selama ini mulai dari rasa ingin tahu akan kemauan untuk belajar menjadi lebih baik antar generasi dan tidak saling berselisih dalam hal kualitas dari setiap anime. Dengan memiliki pikiran seperti itu mungkin kita bisa lebih memahami setiap kesan dan makna kuat dari tiap anime bagi para penggemar supaya menghindari konfik yang tidak perlu terjadi di antara para penggemar anime.