Penerbit Manga Boku no Hero Academia Menyampaikan Permintaan Maaf Resmi Untuk Nama Karakternya

Setelah dikeluarkannya anime dan manga Boku no Hero Academia dari platform digital China minggu ini, Shueisha sebagai penerbit dari seri ini menyampaikan permintaan maafnya yang kedua melalui website resmi dan akun Twitter-nya  pada hari jumat dalam bahasa Jepang, Inggris, Mandarin, Kanton, dan Korea.

Permintaan maaf tersebut kurang lebih seperti ini:

Permintaan maaf resmi untuk nama yang digunakan dalam My Hero Academia di Weekly Shonen Jump Issue 10, 2020

Mengenai karakter “Maruto Shiga – yang muncul di chapter 259 dari My Hero Academia (Weekly Shonen Jump Issue 10, 3 Februari 2020), sejumlah besar pembaca dari Tiongkok dan negara-negara lain telah mengatakan bahwa nama itu membangkitkan kenangan tragis di masa lalu. Sebenarnya “Shiga” adalah bagian dari nama karakter lain, dan Maruta berarti (kanji: bulat+gemuk) mencerminkan karakter yang bersangkutan. Referensi apa pun yang tampak berkaitan dengan peristiwa sejarah itu sepenuhnya tidak disengaja. Meskipun demikian, peran karakter sebagai dokter karena organisasi jahat itu, digabung dengan namanya, akhirnya menyinggung para pembaca di luar negeri Cina dan di tempat lain. Departemen editorial harusnya lebih meluangkan waktu untuk lebih memikirkan hal ini. Kami tidak melakukannya, dan untuk itu, kami benar-benar meminta Maaf.

Dengan segala ketulusan kami, kami menyadari betapa seriusnya masalah ini dan akan mengubah nama karakter tersebut sesegera mungkin, baik dalam rilis volume fisik dan dalam versi digital.

Agar masalah seperti ini tidak terulang kembali, kami akan menggunakan energi kami untuk memperdalam pemahaman kami tentang berbagai masalah sejarah dan budaya. Dengan menjadi lebih sadar akan pikiran dan perasaan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, kami akan menyajikan manga yang dapat dicintai oleh semua orang.

7 Februari 2020
Shueisha

Pesan dari Shueisha juga termasuk permintaan maaf tambahan dari mangaka Boku no Hero Academia, Kōhei Horikoshi.

Dengan menggunakan nama “Maruta Shiga” di chapter 259 My Hero Academia, saya telah sangat menyinggung banyak pembaca. Saya benar-benar minta maaf tentang ini. Karakter tersebut – sebagai penghormatan mendalam dan ingin merasa lebih dekat dengan mantan bos League of Villain, All For One – memutuskan untuk mengambil bagian dari nama belakang All For One (Shigaraki) dan menjadikan sebagian miliknya sendiri (Shiga). Saya memberinya nama pertama “Maruta” karena dia bulat dan gemuk. Makna lainnya adalah kebetulan, dan saya sama sekali tidak berniat untuk menyakiti para pembaca, yang sekarang, saya tahu telah melakukannya. Saya benar-benar minta maaf dari lubuk hati saya.
Ke depannya, saya akan melakukan yang terbaik untuk memastikan bahwa hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi.

Kōhei Horikoshi

“Maruta” mengacu pada code-name untuk eksperimen manusia yang dilakukan oleh Unit 731 Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Sino-Jepang Kedua dari Perang Dunia II. Orang Cina yang menjadi korban percobaan disebut “maruta,” diartikan sebagai kayu gelonggongan, yang masih terkait dengan fasilitas eksperimen manusia ini karena dahulu dianggap sebagai pabrik kayu oleh pemerintahan setempat. Sehingga sering muncul candaan “Berapa banyak kayu yang jatuh?” saat proses percobaan eksperimen. Para korban, termasuk anak-anak, orang tua, wanita hamil, dan orang-orang cacat mental, sengaja dibuat terinfeksi penyakit, dibedah, dilobotomi, dan diamputasi saat masih hidup.

Karena nama karakter villain di Boku no Hero Academia membuka kembali luka lama di China, yang membuat seri manga, anime dan video gamenya pun ditarik di sana. Walaupun sang mangaka Kōhei Horikoshi telah memutuskan akan mengubah nama villain tersebut, setelah nama asli karakter itu terungkap karena di anggap sebagai referensi dari korban eksperimen manusia selama Perang Dunia II. Villain yang terbukti terlibat dalam eksperimen manusia, nama lengkapnya mulai terungkap dalam chapter 259 sebagai “Maruta Shiga.”