Manga Seiri-chan Batal di Terbitkan di Korea Karena Dianggap Menggambarkan ‘Pelecehan Seksual’

Penerbit Korea Selatan Daewon C.I. mengumumkan pada 6 Januari bahwa mereka akan membatalkan penerbitan manga Little Miss P (Seiri-chan) karya Ken Koyama. Penerbit Korea tersebut menyatakan keputusan itu merupakan tanggapan terhadap kritik pada penggambaran Koyama, tentang pelecehan seksual dan kebencian terhadap wanita dalam karya-karya sebelumnya, serta masalah sensitif lainnya pada manga. Padahal sebelumnya Perusahaan telah mengumumkan pada 3 Januari bahwa mereka akan menerbitkan manga Little Miss P.

Manga tentang menstuasi yang berinteraksi bersama manusia ini sangat populer di Jepang, Manganya berjudul sama dengan nama karakter utamanya, Seiri-chan dirilis pada 17 Januari 2017, dan mendapatkan sambutan hangat di kalangan pecinta manga di Jepang.

Sebulan sekali, Seiri chan mengunjungi sejumlah perempuan dan menyedot darah mereka mengunakan alat mirip jarum raksasa. Proses penyedotan darah ini seringkali membuat karakter wanita-wanita kelelahan. Meski begitu, kedatangan Seiri-chan tak selalu jadi mimpi buruk. Ada saja perempuan yang menantikannya. Seiri chan sangat tidak suka pada lelaki yang malas mengumunkan kondom saat ngeseks, saking kesalnya sampai-sampai dia terkadang membuat lelaki tersebut bisa datang bulan dengan menyuntikkan obat.

Koyama awalnya membuat serial manga dengan judul Tsukiichi! Seiri-chan di situs web Omocoro, dan Kadokawa menerbitkan volume yang dikompilasi dengan judul Seiri-chan pada Juni 2018. Koyama meluncurkan manga sebagai serialisasi dalam Monthly Comic Beam pada November 2018. Yen Press menerbitkan volume pertama pada Juni 2019. Manga ini masuk peringkat di Kono Manga ga Sugoi dari Takarajimasha! Daftar manga top 2019 untuk pembaca wanita, dan berhasil memenangkan Hadiah Tezuka Osamu Cultural Prize penghargaan pada April 2019.

Manga ini telah menginspirasi film live-action yang ditayangkan perdana pada 8 November. Shunsuke Shinada mengarahkan film tersebut, Shin Akamatsu menulis skenario. lalu Yui Kochi menangani musik.

Source: huffingtonpost